Minggu, 08 Januari 2012

Efek Rumah Kaca bukan Efek Kaca Rumah

Efek rumah kaca
Akhir-akhir ini di Indonesia bahkan Dunia sering mengalami bencana seperti banjir, kebakaran hutan, gunung es runtuh, dan lain-lain. Kita sering mengaitkan bencana itu sebagai akibat dari Efek Rumah Kaca. Tapi tahukah kamu, apa itu Efek Rumah Kaca?
Selama ini mungkin kita mengira bahwa Efek Rumah Kaca diakibatkan oleh banyaknya kaca-kaca di rumah atau di gedung-gedung bertingkat.Tetapi sebenarnya bukan itu pengertiannya. Menurut Frick dan Suskiyatno (1998), istilah efek rumah kaca berasal dari pengalaman para petani di daerah beriklim sedang yang menanam sayur-sayuran di dalam rumah kaca.
Rumah kaca adalah tempat pembibitan tanaman atau sayuran yang dinding dan atapnya terbuat dari panel-panel kaca. Fungsi dari panel kaca itu adalah untuk menahan suhu/panas di dalam rumah kaca tersebut. Pada siang hari sinar matahari akan masuk ke rumah kaca, tetapi panas yang biasanya dipantulkan kembali ke langit tertahan oleh panel kaca tersebut, sehingga suhu didalam rumah kaca tetap hangat. Kita bisa mengibaratkan bumi sebagai tanaman dan panel kaca sebagai atmosfer yang mengandung gas-gas rumah kaca. Gas rumah kaca diantaranya adalah Karbondioksida (CO2), Metana, Sulfur dioksida, dan Uap air. Gas-gas tersebut dapat memerangkap panas yang ada di bumi.
Sebenarnya efek rumah kaca berguna bagi kehidupan, karena bila tidak ada efek rumah kaca cahaya matahari akan terpantul kembali ke luar angkasa dan suhu bumi menjadi sangat berbeda antara siang dan malam. Tetapi gas-gas tersebut bila berlebihan dapat menyebabkan bahaya yaitu panas berlebihan yang dapat menyebabkan bumi semakin panas atau yang sering kita sebut Global Warming atau pemanasan global.

Go Green mencegah Global Warming
Untuk mencegah Global Warming tak perlu jadi jenius atau memiliki teknologi canggih, cukup menanam pohon. Karena pohon dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh alam. Dari sebatang pohon dapat menghasilkan 1,2 kg oksigen setiap harinya, sementara manusia membutuhkan 0,5 kg oksigen stiap harinya. Jadi dengan menanam satu batang pohon, kita dapat menyelamatkan dua orang manusia. Sebaliknya bila kita menebang satu batang pohon sama seperti kita mencekik dua orang manusia. Di samping itu banyak hal lain yang dapat kita lakukan lakukan untuk mencegah Global Warming seperti tidak membuang sampah sembarangan.
(Andri Iskandar Ahmad & Dzikry Ramadhan Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar